Senin, 13 Juni 2011

ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN AWAL


A.    Pengertian
Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke tempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga sebelum minggu ke-14.
 B.     Tujuan Kunjungan
Tujuan dari kunjungan awal ini yaitu sebagai berikut
1.      Mendapatkan perawatan kehamilan
2.      Memperoleh rujukan konseling genetik
3.      Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan atau tidak.
4.      Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
5.      Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
6.      Menentukan status kesehatan ibu dan janin
7.      Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan
8.      Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

C.    Pengkajian Data
Sebelum menganamnesa klien, bidan terlebih dahulu melakukan hal-hal berikut.
Menyambut klien dengan seseorang yang menemani klien
Memperkenalkan diri kepada klien

Setelah hal-hal di atas dilakukan, selanjutnya bidan mulai melakukan pengambilan data yaitu dengan cara menganamnesa klien. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.

1.      Menanyakan identitas, yang meliputi :
·         Nama Isteri / Suami
·         Umur
·         Suku / Bangsa / Etnis / Keturunan
·         Agama
·         Pendidikan, Minat, Hobi
·         Pekerjaan
·         Alamat bekerja
·         Alamat rumah
·         No. RMK (Nomor Rekam Medik)
2.      Menanyakan keluhan utama klien (KU)
3.      Menanyakan Riwayat Kehamilan Sekarang, yang meliputi :
§  Riwayat Haid
§  Menarche (Usia pertama datang haid)
§  Siklus
§  Lamanya
§  Banyaknya
§  Dismenorhoe (Nyeri haid)
§  Riwayat Hamil Sekarang
               - HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
               - TP (Taksiran Persalinan) / Perkiraan Kelahiran
              -  Kehamilan yang ke-
-    Masalah-masalah
 Trimester I
Trimester II
Trimester III
              - ANC (Antenatal Care / Asuhan Kehamilan)
Trimester I
Trimester II
                             Trimester III
          -    Tempat ANC
          -     Penggunaan obat-obatan
           -    Imunisasi : TT (Tetanus Toxoid)I
          -    TT (Tetanus Toxoid) II
          -    Penyuluhan yang didapat
4. Menanyakan Riwayat Kehamilan yang Lalu
                    ©      Jumlah kehamilan (Gravid / G)
     ©      Jumlah anak yang hidup (L)
     ©      Jumlah kelahiran prematur (P)
     ©      Jumlah keguguran (A)
                   ©      Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, vakum, forsep)
                   ©      Riwayat perdarahan pada persalinan atau pascapersalinan
                   ©      Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
                   ©      Berat bayi  < 2,5 atau  4 kg
                   ©      Masalah lain
5.      Menanyakan Riwayat Kesehatan, yang meliputi :
©  Riwayat kesehatan ibu
®      Penyakit yang pernah diderita
®      Penyakit yang sedang diderita
®      Apakah pernah dirawat
®      Berapa lama dirawat
®      Dengan penyakit apa dirawat
©  Riwayat kesehatan keluarga
®      Penyakit menular
®      Penyakit keturunan / genetik
6.      Menanyakan Riwayat Sosial ekonomi, yang meliputi :
ü  Status pernikahan
    Menikah
                  Usia saat menikah
   Lama pernikahan
   Dengan suami sekarang
   Isteri keberapa dengan suami sekarang
ü  Riwayat KB
  «  Metode
  «  Lama
  «  Masalah
ü  Kebiasaan hidup sehat
«  Pola Nutrisi
o   Jenis makanan
o   Porsi
o   Frekuensi
o   Pantangan
o   Alasan pantang
«  Personal Hygiene
o   Frekwensi mandi
o   Frekwensi gosok gigi
o   Frekwensi ganti pakaian
o   Kebersihan vulva
«  Pola aktifitas
       Tanyakan bagaimana pola aktivitas klien. Beri anjuran kepad klien untuk menghindari   mengangakat beban berat, kelelahan, latihan yang berlebihan dan olah raga berat. Anjurkan klien untuk melakukan senam hamil. Aktivitas harus dibatasi bila didapatkan penyulit karena dapat mengakibatkan persalinan prematur, KPD, dan sebagainya

«  Pola Eliminas
o   BAB (Buang Air Besar) :
Frekwensi
Warna           
Masalah
o   BAK (Buang Air Kecil) :
Frekwensi     
Warna                       
Bau
 Masalah
  «  Pola tidur dan istirahat
v  Tidur siang
v  Tidur malam
v  Masalah
           «  Pola seksual : Frekwensi / masalah
              Terdapat empat fase selama siklus respons seksual, antara lain :
                     1. Fase gairah seksual
Labia mayora
    ° Nulipara / tidak hamil : pembesaran labia mayora sama.
    ° Multipara : labia mayora lebih membesar daripada nulipara.
                                       Labia minora : nuli dan multipara sama dan terjadi pembesaran 2 – 3X
2. Fase plateau
                    Lanjutan dari fasegairah seksual menuju orgamus.
°  Terjadi perubahan warna kulit labia minora dari warna merah muda menjadi merah       sekali bersamaan dengan orgasme.
°  Umumnya, wanita hamil dan tidak hamil sama pada fase ini

3. Fase orgasmus
     °  Merupakan puncak dari respons seksual.
     °  Pada wanita hamil, terjadi kontraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus.
     °  Selama trimester III, khususnya pada minggu ke-4 terakhir kehamilan, uterus mengalami spasme tonik, di samping ritme kontraksi yang teratur.
4. Fase resolusi
    ° Umumnya pada ibu hamil, kembalinya darah tidak seluruhnya karena tingkat ketegangan seksual ibu hamil lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil.
   ° Perasaan bahagia tidak mengurangi ketegangan untuk beberapa waktu.
5. Hubungan seksual dilarang selama kehamilan, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu, seperti :
Sering terjadi abortus / prematur.
Terjadi perdarahan per vaginam pada saat koitus.
Pengeluaran cairan (air ketuban) yang mendadak.
Terdapat tanda-tanda infeksi (nyeri, panas)
     «  Merokok / Minuman keras / Obat terlarang
Hal ini perlu ditanyakan karena ketiga kebiasaan tersebut secara langsung dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan janin, dan menimbulkan kelahiran dengan berat badan lahir rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. Sehingga, apabila ternyata klien melakukan hal-hal tersebut, bidan harus secara tegas mengingatkan klien harus menghentikan kebiasaan buruk tersebut
7.      Menanyakan tempat untuk persalinan
Tempat yang diinginkan klien sebagai tempat persalinan perlu ditanyakan karena untuk memperkirakan layak tidaknya tempat yang diinginkan klien tersebut. Misalnya klien menginginkan persalinan di rumah, bidan harus secara detail menanyakan kondisi rumah dan lingkungan sekitar rumah klien, apakah memungkinkan atau tidak untuk melaksanakan proses persalinan. Apabila tidak memungkinkan, bidan bisa menyarankan untuk memilih tempat lain misalnya rumah sakit atau klinik bersalin sebagai alternatif lain tempat persalinan.


8.      Menanyakan petugas untuk persalinan
Petugas persalinan yang diingankan klien perlu ditanyakan karena untuk memberikan pandangan kepada klien tentang perbedaan asuhan persalinan yang akan didapatkan antara dokter kandungan, bidan dan dukun beranak. Apabila ternyata klien mengatakan bahwa ia lebih memilih dukun beranak, maka tugas bidan adalah memberikan pandangan-pandangan bagaimana perbedaan pertolongan persalinan antara dukun beranak dengan tenaga medis dan paramedis yang sudah terlatih. Jangan memaksakan klien untuk memilih salah satu. Biarkan klien menentukan pilihannya sendiri, tentunya setelah kita beri pandangan-pandangan yang jujur tentang perbedaan-perbedaab pertolongan persalinan tersebut.
9.      Menanyakan Data Psikologis, yang meliputi :
©      Respon ibu hamil terhadap kehamilan
Ada bermacam-macam respon wanita hamil terhadap kehamilannya, diantaranya sebagai berikut.
Respon ibu hamil pada kehamilan yang diharapkan :
Ö Siap untuk kehamilan dan siap menjadi ibu
Ö Lama didambakan
Ö Salah satu tujuan perkawinan
Respon ibu hamil pada kehamilan yang tidak diharapkan :
Ö Belum siap
Ö Kehamilan sebagai beban (mengubah bentuk tubuh, mengganggu aktivitas)

©      Respon suami terhadap kehamilan
Respon suami terhadap kehamilan perlu diketahui untuk lebih memperlancar asuhan kehamilan. Mengingat, suami merupakan sumber dukungan utama bagi klien dalam menjalani masa-masa sulit kehamilan. Apabila respon suami klien terlihat kurang bahagia menyambut kehamilan klien, maka bidan harus pintar mempengaruhi suami klien agar bisa menerima kehamilan istrinya tersebut dengan kebahagiaan.



©      Dukungan keluarga lain terhadap kehamilan
Hal ini perlu ditanyakan karena keluarga selain suami klien juga sangat berpengaruh besar bagi kehamilan klien. Tanyakan bagaimana respon dan dukungan keluarga lain misalnya anak (apabila telah mempunya anak), orang tua, serta mertua klien. Apabila ternyata keluarga lain kurang mendukung, tentunya bidan harus bisa memberikan strategi bagi klien dan suami agar kehamilan klien tersebut dapat diterima di keluarga.
Biasanya respon keluarga akan menyambut dengan hangat kehamilan klien apabila keluarga menganggap kehamilan klien sebagai:
³  Salah satu tujuan dari perkawinan
³  Rencana untuk menambah jumlah anggota keluarga
³  Penerus keturunan
³  Untuk memperkuat tali perkawinan
Sebaliknya, respon keluarga akan dingin terhadap kehamilan klien apabila keluarga menganggap kehamilan klien sebagai:
³  Salah satu faktor keturunan tidak baik
³  Ekonomi kurang mendukung
³  Ketidakstabilan dalam keluarga
³  Karir belum tercapai
³  Jumlah anak sudah cukup
³  Kegagalan kontrsepsi
©      Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan perlu ditanyakan karena untuk mengetahui siapa yang diberi kewenangan klien mengambil keputusan apabila ternyata bidan mendiagnosa adanya keadaan patologis bagi kondisi kehamilan klien yang memerlukan adanya penanganan serius. Misalnya bidan telah mendiagnosa bahwa klien mengalami tekanan darah tinggi yang sangat serius dan berkemungkinan besar akan dapat menyebabkan eklampsia, bidan tentunya harus menanyakan siapa yang diberi hak klien mengambil keputusan, mengingat kondisi kehamilan dengan eklampsia sangat beresiko bagi ibu dan janinnya. Misalnya, klien mempercayakan suaminya untuk mengambil keputusan, maka bidan harus memberikan pandangan-pandangan kepada suami klien seputar kehamilan dengan eklampsia, apa resiko terbesar bagi ibu bila hamil dengan eklampsia. Biarkan suami klien berpikir sejenak untuk mementukan tindakan apa yang seharusnya mereka ambil, meneruskan ataukah tidak meneruskan kehamilan istrinya.
10.  Menanyakan data spiritual
Data spiritual klien perlu ditanyakan apakah keadaan rohaninya saat itu sedang baik ataukah sedang strees karena suatu masalah. Apabila sedang stress, bidan harus pintar memberikan konseling untuk membentu memecahkan masalah klien tersebut dan meminta suami klien untuk terus memberi dukungan. Mengingat, wanita yang sedang hamil dan keadaan rohaninya sedang tidak stabil, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehamilannya.
11.  Menanyakan Data Sosial Budaya, yang meliputi :
-          Tradisi yang mempengaruhi kehamilan
Hal ini perlu ditanyakan karena bangsa indonesia mempunyai beraneka ragam suku bangsa yang tentunya dari tiap suku bangsa tersebut mempunyai tradisi yang dikhususkan bagi wanita saat hamil. Misalnya pada suku Banjar, apabila wanita telah hamil dan usia kandungannya menginjak usia tiga bulan ada sebuah trdisi yang rutin di lakukan yaitu Batapung Tawar Tian Tiga Bulan. Tugas bidan adalah mengingatkan bahwa tradisi-tradisi semacam itu diperbolehkan saja selagi tidak merugikan kesehatan klien saat hamil.
-          Kebiasaan yang merugikan kehamilan
Hal ini perlu ditanyakan karena setiap orang mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Dari bermacam-macam kebiasaan yang dimiliki manusia, tentunya ada yang mempunyai dampak positif dan negatif. Misalnya klien mempunyai kebiasaan suka berolah raga, tentunya bidan harus pintar menganjurkan bahwa klien bisa memperbanyak olah raga terbaik bagi ibu hamil yaitu olah raga renang. Sebaliknya apabila klien mempunyai kebiasaan buruk, misalnya merokok atau kebiasaan lain yang sangat merugikan, tentunya bidan harus tegas mengingatkan bahwa kebiasaan klien tersebut sangat berbahaya bagi kehamilannya.